Powered by Blogger.
RSS

Cinta Mudah Datang Mudah Pergi

Huhuy, dah lama nih ga ngebahas masalah yang satu ini, bisa dibilang pembahasan yang abadi dari jaman kuda gigit batu sampe kuda gigit keju nggak selesai juga. Waktu itu gua mendapat inspirasi dari seorang bapak yang menanyakan gimana kriteria gua, halah… kadang gua juga malu ketemu tuh bapak hampir setiap ketemu yang ditanya hampir itu mulu.

“Cinta itu setelah ijab kabul, kalau nganterin martabak buat calon mertua itu bukan cinta” yah seperti itulah yang beliau katakan, kata beliau ga usah kebanyakan pilih yang penting seiman masalah cantik mah itu relatif, dan gua tetap aja tersenyum mendengarnya. Sebenarnya bukannya kebanyakan milih, tapi emang ga ada yang dipilih hehehe… Gubraks!.

Memang udah biasa kok kalau buat ngerayu calon mertua biasa dengan martabak,  walaupun gua ga pernah melakukannya dan mungkin ga akan pernah melakukannya, karena itu hanya dilakukan orang yang berpacaran sebelum nikah hehe… Pletak! Wadow! Panjang kali mukadimah gua, sampai ada botol melayang (emangnya lagi konser?).

Definisi cinta memang tidak ada yang pasti, karena keluasan dari cinta tersebut, jadi sampai saat ini tidak ada yang bisa menterjemahkan cinta secara menyeluruh. Makanya disini lebih baik kita akan membagi dalam beberapa macam, terserah mau sepakat atau enggak tapi ya beginilah bagian-bagian cinta yang gua terjemahkan.

CINTA KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA

Inilah gua sebut sebagai pusat cinta, cinta yang hakiki andaikan cinta ga boleh bercabang maka inilah seharusnya hati kita boleh terpenuhi. Bila cinta disebut pengorbanan, ya tentu berkorban demi Allah lah yang terbaik, Allah sang pemberi cinta, Allah yang Maha cemburu, Allah yang Maha pemalu, sehingga betapapun seringnya kita bermaksiyat, Allah masih menerima taubat kita.

Syirik adalah dosa terbesar manusia, manusia yang telah berbuat syirik pun masih Allah ampuni selama belum sakaratul maut. Sudah jelas ga ada satupun di dunia ini yang mengalahkan cinta-Nya.

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412)

CINTA SESAMA MUSLIM

Cinta berdasarkan keimanan, selama mereka bersyahadat, selama mereka sholat dan tidak menunjukan kemunafikan dan kekafirannya, maka mereka adalah saudara yang harus kita cintai. Muslim yang ibarat tubuh, sewaktu tangan yang terluka mulutlah yang berteriak, mata yang menangis, hidung yang mengeluarkan cairan, hiiiyyyy…..

Saudara kita yang di Palestina, Iraq, Chechnya, Kashmir, Pattani dan lain-lain mereka adalah saudara kita yang hanya karena mempertahankan agamanya disiksa, diperkosa, dibunuh. Apapun yang bisa kita lakukan, lakukanlah apapun untuk membantu mereka. Kita sadar bila hanya berbicara tidak banyak membantu mereka, tetapi hal terkecil yang bisa dilakukan seperti memboikot produk-produk yang membantu menghancurkan saudara kita. Ayo boikot !

Batas negara tidak berlaku bagi muslim, sewaktu muslim lain dijajah, disana kita harus membela. Tahukah apa yang sangat menghalangi kita membela saudara kita? Yaitu pemerintah yang tunduk kepada kaum kafir, sehingga kita sangat susah untuk membantu saudara muslim kita. Ayo sadarkan para pemimpin negeri-negeri muslim, bahwa hanya Allah yang boleh ditakuti.

CINTA KEPADA KELUARGA

Kawan, kenapa gua menempatkan keluarga yang berhubungan darah dengan kita dibawah saudara seiman? Karena itulah islam, ikatan kesaudaraan hanya dari iman, jadi bila keluarga kita sudah tidak beriman (murtad) maka putuslah hubungan dengan nyamuk, lho? Cinta orang tua kepada anak dan sebaliknya, cinta adik kepada kakaknya ataupun sebaliknya.

Coba bayangin (asal jangan yang jorok) sewaktu kita merasa lapar tiba-tiba ada seseorang yang tidak kita kenal dengan ikhlas memberi kita makan, kita pasti sangat berterima kasih. Lalu kenapa dengan ibu kita yang setiap hari dari kecil sampai besar selalu memberi kita makan kita malah melawan? Jawab sendiri!

Ayah kita, yang suka marah-marah mungkin sewaktu kita dalam keadaan terancam maka ayah tidak akan melindungi kita seperti ibu kita melindungi kita dengan seluruh nyawanya, tetapi ayah akan mengorbankan dirinya untuk keselamatan anaknya, makanya sewaktu ayah kita meninggal saat mencari nafkah yang halal untuk kita, maka beliau syahid.

Cinta adik kepada kakaknya, seorang kakak yang biasanya tidak mau terima saran adik karena ke egoisannya, sang adik yang ga nurut dinasehati kakaknya. Mungkin kakak ga sadar siapa yang membantu dia dirumah bila ibu ga ada, dan mungkin adik juga lupa siapa yang membantunya menyelesaikan tugas sekolahnya, ayo kita akur lagi.

CINTA KEPADA LAWAN JENIS
Ehem.. kalo urusan ini gua juga bingung nih gimana mulainya, tapi ada pepatah bijak bilang “ Ambillah pelajaran dari pengalaman orang lain, karena umur kita tidak cukup untuk mengalami semuanya”, jadi yang gua tulis ini dari pengalaman orang lain ya, hehehehe... percaya aja deh, gua udah jujur nih dari hati yang terdalam, cieee….

Kalo cinta artinya memikirkan si doi terus, berarti awas, yang boleh di inget terus itu Allah, makanya cinta kepada Allah itu urutan pertama dan ini yang terakhir. Biasanya yang timbul keseringan adalah suka, ini bisa dibilang wajar kalo kita suka sama lawan jenis, tetapi memang bisa berubah cinta sewaktu kita berhubungan intens kepada lawan jenis.

Hal paling logis bagi gua cinta yah memang karena terbiasa, jadi memang mudah aja dalam mencintai seseorang dan selama udah cinta pasti susah dilupain, jadi istilah cinta mudah datang dan pergi itu ga berlaku, kalo gitu namanya bukan cinta tapi nafsu, karena kalo nafsu makin sering malah makin bosen.

Kembali ke masalah bapak tadi, jadi secara teori (prakteknya sih belum pernah coba) masalah mencintai orang nanti aja, kalo udah resmi dan halal baru belajar mencintai, karena kalo mencintai sebelum halal maka sewaktu sudah halal maka cinta kita malah berkurang, sedangkan kalo kita mencintai setelah halal, maka kita akan mengisi cinta tersebut, logika yang mudahkan?

Yah, bagi gua udah ketemu benang merahnya. Cinta gua saat ini hanya sampai tahap keluarga, dan yang penting menahan tumbuhnya rasa suka yang berlebih kepada lawan jenis, karena kalau belum saatnya kita sendiri yang dibuat repot, memang kebanyakan orang dengan gampang menyarankan untuk nikah, nikah sih emang gampang tapi ngurusin setelah nikahnya?

Toh diwaktunya nanti kita juga akan nikah, kecuali yang ga mau. Jadi lebih baik berbenah diri, berbenah keluarga, berbenah saudara dan berbenah baju (lho mau kemana?).

“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri”(QS.Ath-Thuur:48)

Ah kalo udah nyinggung lawan jenis pasti nyambungnya ke nikah juga, bagi yang merasa sudah waktunya maka jangan ditunda-tunda nanti disambar pocong, lho? Bagi yang belum waktunya ya udah nikmati aja dulu, sambil siapin diri untuk ketemu dengan Allah (maksudnya tadi mau nulis nikah sih), tapi percayalah Allah maha membolak-balikan hati.[Martias al-fatih]

sumber: http://mujahidcool.multiply.com/journal/item/80/CINTA_MUDAH_DATANG_SUSAH_PERGI_

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment